Hiii...kk.....hii..kk.. Teriakan itu tentu sudah tidak asing lagi bagi penduduk Kota Solo, Cara itu adalah ciri khas para pedagang HIK menawarkan jajanannya sambil berkeliling kampung. Awalnya mereka memikul tempat jajannya, tapi sekarang mereka sudah memakai gerobak dorong.Namun sekarang teriakan itu sudah jarang terdengar, Bahkan tak ada lagi, Bukannya sudah tidak ada lagi pedagangnya, tapi justru Wedangan atau biasa disebut "HIK" semakin menjamur dikota Solo. Memang cara menawarkan dengan cara tersebut sudah tidak pernah dilakukan lagi.
Dahulu para pedagang HIK banyak berasal dari daerah Bayat Klaten, tapi sekarang sudah banyak pedagang yang bukan berasal dari Bayat, bahkan mereka juga sudah tidak berkeliling tapi banyak yang mangkal dipinggir jalan ataupun di dalam kampung.
Hik ataupun Wedangan sekarang ini bukan sekedar tempat makan saja, tapi sudah menjadi salah satu sarana tempat untuk pertemuan. Ditempat itulah orang tukar informasi, ngobrol, nongkrong baik serius ataupun santai. Tak jarang banyak anak muda yang jajan sambil pacaran, Mereka bisa makan ataupun sekedar minum dengan santai.
Seperti halnya di Wedangan Gaul Pak AMIR, suasana seperti itu sangatlah sering dijumpai, suasana makan tapi santai.
Sudah 27 tahun pedangang yang asli berasal dari Bayat ini mangkal di Jl. Piere Tendean Nusukan Solo, Wedangan ini menyajikan segala jenis minuman, makanan dan berbagai macam sambal. Rasa wedang teh yang ginastel adalah ciri khas dari wedangan ini, apalagi ditemani jadah apolo atau pisang owol, Sangatlah nikmat sekali. Tak jarang Wedangan ini mendapatkan pesanan untuk acara pesta bahkan sampai luar kota Solo. Wedangan ini bisa dikatakan salah satu icon dari daerah Nusukan.
Sekarang Wedangan Gaul ini juga mempunyai cabang di Jl. Adi Sumarmo Banyuanyar Solo.
Dahulu para pedagang HIK banyak berasal dari daerah Bayat Klaten, tapi sekarang sudah banyak pedagang yang bukan berasal dari Bayat, bahkan mereka juga sudah tidak berkeliling tapi banyak yang mangkal dipinggir jalan ataupun di dalam kampung.
Hik ataupun Wedangan sekarang ini bukan sekedar tempat makan saja, tapi sudah menjadi salah satu sarana tempat untuk pertemuan. Ditempat itulah orang tukar informasi, ngobrol, nongkrong baik serius ataupun santai. Tak jarang banyak anak muda yang jajan sambil pacaran, Mereka bisa makan ataupun sekedar minum dengan santai.
Seperti halnya di Wedangan Gaul Pak AMIR, suasana seperti itu sangatlah sering dijumpai, suasana makan tapi santai.
Sudah 27 tahun pedangang yang asli berasal dari Bayat ini mangkal di Jl. Piere Tendean Nusukan Solo, Wedangan ini menyajikan segala jenis minuman, makanan dan berbagai macam sambal. Rasa wedang teh yang ginastel adalah ciri khas dari wedangan ini, apalagi ditemani jadah apolo atau pisang owol, Sangatlah nikmat sekali. Tak jarang Wedangan ini mendapatkan pesanan untuk acara pesta bahkan sampai luar kota Solo. Wedangan ini bisa dikatakan salah satu icon dari daerah Nusukan.
Sekarang Wedangan Gaul ini juga mempunyai cabang di Jl. Adi Sumarmo Banyuanyar Solo.